Powered By Blogger

Kamis, 08 Mei 2014

UAS TIBK (Bagian Hasil Latihan Ms.Word)




PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Pengantar Pendidikan
Yang dibina oleh Bapak Drs. Harmiyanto, M. Pd
Kode MK: UMKK601

Oleh :
Maghfirotul Amalia
130111600075















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Desember 2013

Kata Pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan”
            Makalah ini berisikan tentang pengertian pendidikan dalam berbagai dimensi, tujuan dan proses pendidikan dan unsur-unsur pendidikan yang diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang pendidikan.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Alloh SWT senantiasa meridoi segala usaha kita. Amin. 




Malang 10 Desember 2013


              Penyusun

DAFTAR ISI


COVER……………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDHULUAN                                                                                          
A.    Latar Belakang……………………………………………………………            1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………... 1
C.     Tujuan Penulisan…………………………………………………………  1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengetian Pendidikan …………………………………………………… 2
B.     Tujuan dan Proses Pendidikan……………………………………………            5
C.     Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat…………………………………….            5
D.    Kemandirian dalam Belajar……………………………………………… 6
E.     Unsur-unsur Pendidikan…………………………………………………. 6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan………………………………………………………………  10
B.     Saran …………………………………………………………………….. 10
DAFTAR RUJUKAN





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Dalam kehidupan manusia tidak akan lepas dari yang namanya pendidikan.
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mencapai kehidupan yang sejahtera.
Dalam pendidikan, terdapat  beberapa aspek yang dapat mempengaruhi perkembangan perilaku dan pribadi suatu individu yang harus di pahami bersama.
Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan akan berlangsung dengan baik  apabila dapat memahami pengertian, unsur-unsur pendidikan dan proses pendidikan itu sendiri dalam mencapai tujuan pendidikan.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaiamanakah Pengertian Pendidikan?
2.      Bagaimanakah Tujuan dan Proses Pendidikan?
3.      Apa sajakah unsur-unsur pendidikan?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian pendidikan
2.      Mengetahui tujuan dan proses pendidikan
3.      Mengetahui unsur-unsur dalam pendidikan


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendidikan

Definisi tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya

1.      Definisi Maha Luas

Pendidikan adalah hidup (segal pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segal situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir).

2.      Definisi Sempit

Pendidikan adalah sekolah (pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan keasadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka).

3.      Definisi Alternatif atau Luar Batas

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah sepanjang hayat. Untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup.Secara tepat di masa yang akan datang.
Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan luar sekolah. Yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi perkembangan kemampuan-kemampuan individu. Agar di kemudian hari dapat memaunkan peranan hidup secara tepat.
Pendididikan adalah usaha sadar yang teratur dan sistematis yang dilakukan oleh orang tua yang di serahi tanggung  jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat-sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan

4.      Definisi Berdasarkan Fungsi

a.    Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.
b.     Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses   pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c.     Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik.



d.     Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpana tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia.

e.     Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

5.      Definisi Berdasarkan Pendekatan Ilmiah

a.       Pendidikan adalah sosialisasi; suatu proses membantu generasi muda agar menjadi anggota masyarakat yang diharapkan (sosiologi).
b.      Pendidikan adalah enkulturasi atau pembudayaan; suatu proses dengan jalan dimana seseorang menyesuaikan diri kepada suatu kultur masyarakat dan mengasimilasikan nilai-nilainya (antropologi).
c.       Pendidikan sebagai human investment (ekonomi).
d.      Pendidikan sebagai proses civilisasi; suatu upaya menyiapkan warga Negara yang sesuai dengan aspirasi bangsa dan negaranya (politik).
e.       Pendidikan berarti adaptasi, proses penyesuaian diri yang terbaik dari seseorang manusia yang sadar terhadap lingkungannya (biologi).
f.       Pendidikan identik dengan personalisasi; upaya membantu perubahan tingkah laku individu untuk mencapai perkembangan optimal menjadi diri sendiri (psikologi).
g.      Pendidikan ialah pendewasaan; suatu upaya yang dilakukan secara sengaja oleh orang  dewasa untuk membantu anak atau orang yang belum dewasa agar mencapai kedewasaan (pedagogik).

B.     Tujuan dan Proses Pendidikan

a.     Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung unsure norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.

bProses pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal.


C.     Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)

PSH bertumpu pada keyakinan bahwa pendidikan itu tidak identik dengan persekolahan, PSH merupakan sesuatu proses berkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampir tenggelam, yang dicetuskan 14 abad yang lalu, kemudian dibangkitkan kembali oleh comenius 3 abad yang lalu (di abad Selanjutnya PSH didefenisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan penstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai paling tua.(Cropley:67)                   
     Berikut ini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
1.      Rasional
2.      Alasan keadilan
3.      Alasan ekonomi
4.      Alasan faktor sosial yang berhubungan dengan perubahan peranan keluarga, remaja,  dan emansipasi wanita dalam kaitannya dengan perkembangan iptek.
5.      Alasan perkembangan iptek
6.     Alasan sifat pekerjaan           

D.    Kemandirian dalam belajar

1.      Arti dan perinsip yang melandasi
Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kamauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yang belajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
2.       ­Alasan yang menopang
                  Conny Semiawan, dan kawan-kawan mengemukakan alasan sebagai berikut:  Perkembangan iptek berlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnya guru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.

E.     Unsur-Unsur Pendidikan

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.      Subjek yang dibimbing (peserta didik).
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7.      Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

Penjelasan butir-butir diatas:
1.     Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedang berkembang.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.  
2.     Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitu lingkungankeluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masayarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat.
Pendidik memiliki peran yang sangat vital dan fundamental dalam membimbing, mengarahkan dan mendidik kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Karena peran meeka yang sangat penting itu keberadaan pendidik bahkan tak tergantikan oleh siapapun atau apapun sekalipun dengan tekhnologi canggih.alat dan media pendidkan , sarana prasarana, multamrdia dan tekhnologi hanyalah media atau alat yang hanya digunakan teacher’s companion (sahabat-mitra guru).
Pendidik memiliki peran yang amat penting, terutama sebagai agen of change melalui proses pembelajaran. Oleh kareana itu , dengan adanya sertifikasi diharapkan pendidik agar  dapat lebih berperan aktif, efektif dan professional. Hal tersebut tentu saja tidak dapat dilakukan, ketika guru tidak memiliki beberapa persyaratan antara lain:
a.       teaching skills
Pendidik yang professional dapat dari keterampilan mengajar (teaching skills) yang mereka miliki. Keterampilan mengajar yang dimiliki oendidik dapat dilihat dari indicator antara lain:       
1) Pendidik sebagai pembimbing yang mampu meumbuhkan self learning pada diri siswa.
2) Memiliki interaksi yang tinggi dengan seluruh pesrta didik di kelas.
3) Memberikan contoh, pekerjaan yang menantang (challenging work) dengan tujuan yang jelas (clear objectives).
4)  Mangembangkan pembelajaran berbasis kegiatan dan tujuan.
5) Pengelolan waktu yang baik.
6) Memberikan motivasi dan membentuk karakter diri pada siswa.

b.      knowledgeable
Pendidik harus memiliki pengetahuan dan menguasai materi yang diampu secara memadai, karena pengetahuan merupakan factor utama dalam membentuk profesionalisme seseorang.
c.       professional attitude
Sikap sangat pengaruh terhadap profesionalisme seorang pendidik. Sikap tersebut antara lain:
1) independence yaitu mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.
2) continuous self-improvement.


d.  learning equipment/ media
Pendidik dituntut mampu memilih, menciptakan dan bahkan menggunakan media pembelajaran.

e.       technologi
Pendidik diharapkan mampu memanfaatkan TIK, karena TIK dalam pendidikan memiliki peran sangatpenting, karena dapat membuat pembelajaran lebih bervariasi.

f.  curriculum
Pendidik harus menguasai dan mampu mengembangkan kurikulum yang responsive, yang mampu menjawab tantangan tan kebutuhan masyarakat.

3.  Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi ea rah balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan

4.  Kearah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a.     Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.

b.     Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, s      ekolah dan masyarakat.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
1.      Pengertian pendidikan dapat dilihat dari berbagai definisi yakni definisi maha luas, definisi sempit, definisi luar batas, definisi berdasarkan fungsi, definisi berdasarkan pendekatan ilmiah.
2.      Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan sedangkan proses pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan
3.      Unsur-unsur pendidikan terdiri dari Subjek yang dibimbing (peserta didik)., Orang yang membimbing (pendidik), Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif), Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan), Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan), Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode), Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

B.     Saran
1.      Seharusnya tujuan pendidikan yang memuat nilai-nilai baik, luhur, pantas, benar, dan indah benar-benar dilaksanakan secara optimal.
2.      Seharusnya pemahaman tentang pendidikan tidak hanya berdasarkan pemahaman tentang pengertian pendidikan tetapi juga unsur-unsur dalam pendidikan dan proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri




DAFTAR RUJUKAN
Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, Depdiknas.
Susanto Agus. 2011. Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan. Online http://agus.com/2011/11/pengertian dan unsur-unsur pendidikan.html diakses 22 November 2013
Retno Yuyun. 2013. http://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-pendidikan-berdasarkan-lingkupnya-dan-berdasarkan-pendekatan-monodisipliner diakses 22 November 2013                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar